Pada tahun 1906, Ralph Vaughan Williams, mengadaptasi teks ini menurut melodi tradisional Perancis, Picardy, dan menjadikannya populer di kalangan gereja-gereja yang liturgis, termasuk dalam Gereja Katolik, dan menjadi sebuah himne klasik.
Inggris | Indonesia |
---|---|
Let all mortal flesh keep silence, And with fear and trembling stand; Ponder nothing earthly minded, For with blessing in His hand, Christ our God to earth descendeth, Our full homage to demand. King of kings, yet born of Mary, As of old on earth He stood, Lord of lords, in human vesture, In the body and the blood; He will give to all the faithful His own self for heavenly food. Rank on rank the host of heaven Spreads its vanguard on the way, As the Light of light descendeth From the realms of endless day, That the powers of hell may vanish As the darkness clears away. At His feet the six winged seraph, Cherubim with sleepless eye, Veil their faces to the presence, As with ceaseless voice they cry: Alleluia, Alleluia Alleluia, Lord Most High! | biar semua makhluk fana terdiam berdiri dan gentar jangan berpikir soal dunia karena Kristus telah datang dengan membawa berkat di tangan-Nya mari kita sembah sujud Raja atas segala raja lahir dari Maria Ia hidup di dunia dengan tubuh dan darah kepada umat-Nya kan Ia berikan diri-Nya sebagai santapan Balatentara surgawi memberi jalan dengan hormat ketika Sang Terang dari terang turun dari alam ilahi agar neraka musnah dilucuti dan kegelapan pun undur serafim ada di kaki-Nya kerubim yang tak pernah terpejam menyembunyikan wajah mereka dihadapan hadirat-Nya dengan tak henti mereka berseru Alleluya, Yang Maha Tinggi |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar