Rabu, 17 November 2010

Let All Mortal Flesh Keep Silence

Madah ini adalah madah Ekaristi, dinyanyikan pada persiapan persembahan, dikenal juga sebagai madah Kerubim (Cherubikon) dalam Liturgi Ilahi Santo Yakobus dari abad ke-4 Masehi, yang masih dirayakan utamanya oleh Gereja-gereja Timur dari tradisi Oriental.
Pada tahun 1906, Ralph Vaughan Williams, mengadaptasi teks ini menurut melodi tradisional Perancis, Picardy, dan menjadikannya populer di kalangan gereja-gereja yang liturgis, termasuk dalam Gereja Katolik, dan menjadi sebuah himne klasik.

InggrisIndonesia
Let all mortal flesh keep silence,
And with fear and trembling stand;
Ponder nothing earthly minded,
For with blessing in His hand,
Christ our God to earth descendeth,
Our full homage to demand.

King of kings, yet born of Mary,
As of old on earth He stood,
Lord of lords, in human vesture,
In the body and the blood;
He will give to all the faithful
His own self for heavenly food.

Rank on rank the host of heaven
Spreads its vanguard on the way,
As the Light of light descendeth
From the realms of endless day,
That the powers of hell may vanish
As the darkness clears away.

At His feet the six winged seraph,
Cherubim with sleepless eye,
Veil their faces to the presence,
As with ceaseless voice they cry:
Alleluia, Alleluia
Alleluia, Lord Most High!
biar semua makhluk fana
terdiam berdiri dan gentar
jangan berpikir soal dunia
karena Kristus telah datang
dengan membawa berkat di tangan-Nya
mari kita sembah sujud

Raja atas segala raja
lahir dari Maria
Ia hidup di dunia
dengan tubuh dan darah
kepada umat-Nya kan Ia berikan
diri-Nya sebagai santapan

Balatentara surgawi
memberi jalan dengan hormat
ketika Sang Terang dari terang
turun dari alam ilahi
agar neraka musnah dilucuti
dan kegelapan pun undur

serafim ada di kaki-Nya
kerubim yang tak pernah terpejam
menyembunyikan wajah mereka
dihadapan hadirat-Nya
dengan tak henti mereka berseru
Alleluya, Yang Maha Tinggi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar