Senin, 15 November 2010

Suasana Adven dan Natal

Pada masa Adven, ada nuansa pertobatan, tetapi tidak seketat Prapaskah.
Nuansa yang pasti adalah nuansa penantian, rangkap 2, yaitu:
1. Menantikan Kedatangan Kristus yang Kedua sebagai Hakim Agung
2. Menantikan Kedatangan Kristus pada masa Natal.

Nuansa yang pertama ini kerap kali hilang, terutama karena kita sudah dalam suasana dan lagu-lagu ekspektasi Natal. Padahal Bacaan, teks liturgi dan lagu-lagu Liturgi (Proprium) masa Adven terutama minggu pertama, bicara soal pengadilan Allah.

Penyebab hilangnya nuansa pertama juga dikarenakan hilangnya makna Masa Natal dalam pemahaman umat Katolik, Latin utamanya.

Awalnya peristiwa utama yang diperingati pada masa Natal adalah Pembaptisan Yesus di Yordan, pada satu hari yang sama diperingati kunjungan para magi dan para gembala dan bahkan mukjizat pertama di Kana. Ini semua kemudian dipisah menjadi rentang yang lebih panjang.

Teks liturgi Natal jauh bicara soal kelahiran Kristus dalam konsepsi modern sekarang. Teks Liturgi masa ini menggarisbawahi teofani atau penyingkapan diri Allah di tengah manusia. Mula-mula kepada Israel, kemudian pada orang-orang bukan keturunan Israel. Berpuncak pada pembaptisan Yesus ketika pribadi Allah yang tersembunyi sepenuhnya diungkapkan kepada dunia: Bapa, Putera dan Roh Kudus.

Dalam Gereja Latin, terutama jemaat yang tidak menggunakan lagi lagu-lagu proprium Misa, semua nuansa ini lenyap digantikan suasana Natal sekuler, suasana pergantian tahun, dan komersialisme.

Akhirnya, pemahaman umat akan Adven dan Natal menjadi timpang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar