Sabtu, 15 Desember 2012

Katekismus sepanjang Tahun Iman 1


Selama Tahun Iman ini, saya subscribe sebuah layanan email yang setiap hari memberikan kutipan Katekismus Gereja Katolik (KGK). Apa yang saya publikasi dalam blog ini, mungkin terhitung terlambat, sebab sebelumnya apa yang saya tuliskan adalah untuk teman-teman saya di milis. Tetapi tidak ada salahnya juga saya taruh di blog.

Membaca kutipan hari-1 (10 Oktober 2012), sungguh 'nampol' bahwa seluruh rangkaian Katekismus dibuka dengan kata-kata indah tentang tujuan hidup manusia. Tidak lain dan tidak bukan, landasan formasi dan apostolate kita, "Allah dalam Dirinya sendiri sempurna dan bahagia tanpa Batas. Berdasarkan keputusan-Nya yang dibuat Karena kebaikan semata-mata, Ia telah menciptakan manusia dengan kehendak bebas, supaya manusia itu dapat mengambil bagian dalam kehidupan-Nya yang bahagia. Karena itu, pada setup saat dan di mana-mana Ia dekat dengan manusia. Ia memanggil manusia dan menolongnya untuk mencari-Nya, untuk mengenal-Nya, dan untuk mencintai-Nya dengan segala kekuatannya." (KGK 1)

Katekismus dibuka dengan memaparkan rencana Allah yang dari kelimpahan kasih-Nya menciptakan manusia untuk bahagia bersama-Nya. Setia pada kehendak-Nya itu, Ia mengutus Putra-Nya dan memanggil orang-orang yang diutus-Nya sebagai rasul untuk mewartakan kabar ini kepada semua orang, dan meneruskan serta mewariskan secara setia dari generasi ke generasi, dalam persekutuan persaudaraan, dan merayakannya dalam liturgi dan doa. (KGK 1-3)

Amazing.. dalam 3 paragraf, Katekismus meringkas seluruh sejarah keselamatan dan rencana terdalam yang ada di dalam hati Allah.

Juga menarik, bahwa katekese (pewarisan iman), bukan sekedar mewariskan risalah, kalimat-kalimat, atau ajaran-ajaran seperti sebuah perpustakaan. Katekese adalah usaha pemuridan, "menjadikan manusia murid-murid Kristus; ... membantu mereka agar dapat percaya bahwa Yesus adalah Putera Allah, supaya dengan perantaraan iman itu mereka memperoleh kehidupan dalam nama-Nya." (KGK 4)
Untuk ini Gereja berusaha sekuat mungkin untuk menyampaikan warisan iman dengan teratur, dengan sistematis, dengan organis, bukan supaya kita hapal, melainkan "dengan maksud mengantar para pendengar memasuki kepenuhan kehidupan Kristen." (KGK 5)

Kepenuhan kehidupan Kristen.. wow, bukan sekedar di kepala, bukan sekedar hapal, tapi sebuah formasi menjadi seorang murid. Karena itu hal-hal berikut ini sangat berhubungan dengan pewarisan iman (katekese), sangat mempengaruhi kehidupan kita:
"pewartaan perintis tentang Injil, artinya khotbah misioner demi membangkitkan iman; mencari sebab-sebab untuk beriman (dengan kata lain, penjelasan dan alasan logis); mengalami kehidupan Kristen; merayakan Sakramen-sakramen; diterima dalam persekutuan Gereja serta memberikan kesaksian apostolik dan misioner." (KGK 6)

Dalam lingkup mini, semua itu berusaha kita hidupi juga dalam kehidupan berkomunitas, bukan sekedar untuk menerima tetapi bahkan untuk juga siap memberikan kepada teman-teman muda dalam Gereja: mewartakan Injil, belajar memahami ajaran Gereja (Theology of the Body misalnya), mengalami kehidupan berkomunitas, menghidupi Sakramen, integrasi dalam Gereja di Jakarta, dan memberikan kesaksian apostolik dan misioner lewat karya-karya apostolate.

Hal amazing lain yang saya baca adalah, "Periode pembaharuan Gereja adalah juga musim berkembangnya katekese." (KGK 7) Gereja yang dinamis, yang kuat, yang kokoh, jatuh dan bangun bersama katekese. Ketika katekese lemah, Gereja menjadi lemah. Ketika katekese kuat, Gereja menjadi kuat.
Mengingatkan kita juga akan komunitas kita. Ketika katekese (formasi) lemah, seluruh komunitas akan lemah, kalau kuat, komunitas akan kuat.
Tapi itu tidak cukup, kita mau berkontribusi bagi Gereja, bagi orang muda. Bagaimana bisa kalau kita sendiri tidak bersedia menerima katekese yang kuat, matang dan dalam lewat Sabda Tuhan, Ajaran Gereja, hidup berkomunitas, Sakramen-sakramen?


Bagi teman-teman yang penasaran, Katekismus Gereja Katolik itu ngomong apaan, apa aja yang tercakup di dalamnya, berikut adalah gambaran besarnya (KGK 13):
1. Bagian pertama, mengenai iman yang kita akui dalam pembaptisan, yang disusun dalam kerangka Syahadat.
2. Bagian kedua, mengenai Sakramen-sakramen, yang melaluinya "keselamatan, yang dikerjakan satu kali untuk selama-lamanya oleh Allah melalui Yesus Kristus dalam Roh Kudus itu, dihadirkan bagi kita."
3. Bagian ketiga, bagaimana kita hidup dalam iman: apa "tujuan akhir manusia yang diciptakan menurut citra Allah: kebahagiaan," jalan yang harus ditempuh untuk mencapainya, yaitu dengan memenuhi hukum cinta kasih sebagaimana dikembangkan dalam 10 perintah Allah.
4. Bagian keempat, tentang hidup doa, yang tidak bisa tidak, mendasar dalam hidup orang beriman.

Sebagaimana teman-teman lihat, Gereja bukan hanya berusaha mewariskan hal-hal untuk mengisi otak, tapi sangat memperhatikan kehidupan manusia yang penuh: rahasia iman, ibadah, cara hidup dan juga doa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar